Makin kudekati pria itu. Ini lah kebiasaan burukku, ingin tahu urusan orang. Sekarang aku hanya berjarak 1 meter dari pria itu. Sepertinya aku mengenalinya. Iya! Aku tahu! Dia kan pria yang kutemui dijembatan itu! Yaampun dia mau ngapain lagi? Aku langsung berteriak kearahnya, "Hey!". Sepertinya dia terkejut dengan kemunculanku yang tiba-tiba. Dia sontak menjatuhkan botol alkohol yang tadi ia pegang. "Kau?". Kini dia bingung mengenali wajahku. Ah sudah kutebak. "Kau..bukannya sudah berjanji untuk tidak menggangguku lagi? Apa-apaan kau?" Pria itu rupanya sudah mengenaliku lagi. "iya. Ini aku Catty. Kau ingat kan?. Nah kurasa kau ingin mengunjungi asramaku. Ya kan?". Entah apa yang membuatku begitu peduli pada pria ini. Tanpa pertimbangannya, ku tarik tangannya dan ku bimbing dia ke asramaku.
"Apa-apaan sih?. Aku bisa jalan sendiri! Lagipula aku gak mau ke asrama mu, Bodoh! Dasar penggangu!". Pria ini mulai menaikkan nada bicaranya.
"Hey, kau! Entah siapa namamu, kau gak pernah dengar yang namanya rasa peduli ya?. Kita kan sesama manusia, jadi apa salahnya kalau aku membantumu?. Dan kau harusnya beruntung aku bisa mengajakmu untuk tinggal disini".
Pria ini diam saja. Air mukanya tiba-tiba berubah. Dia diam, mematung. Tiba tiba muncul Jhones, dengan psp di tangannya. " oh hey Kucing! Siapa ini?", Jhones menatap pria yang kubawa dengan tatapan dingin. "oh, ini dia, mm..aku gak tau namanya. Tanya saja. Dia mau tinggal sementara disini. Boleh kan?. Belum sempat Jhones menjawab pertanyaan Catty, Catty langsung bilang "Oke, terimakasih Jhones. Aku anggap itu tanda setuju". Kini Jhones menatap Catty aneh.
"Ayo masuk! Jangan diam saja disitu!. Namamu siapa sih? Gak enak kan kalau aku memanggilmu Tanpa Nama? Hahaha". "Aku Bob". "oh..Bob? Nama yang bagus. Nah sekarang kau bisa tinggal disini. Kamar ini baru kubersihkan tadi pagi". Bukannya berterimakasih, Bob malah menjawabnya dengan ketus. "Mengapa kau repot-repot melakukan ini? Siapa kau? Dan mengapa kau peduli padaku?". Catty kaget dengan ucapan Bob. Ia hanya tersenyum. "Aku Catty, aku manusia, aku single-jomblo-, alasan aku peduli padamu adalah aku manusia. Bagaimana cukup untuk pertanyaanmu kan?". "Dengar ya Kitten...Catchy..atau siapapun kau. Aku bukan siapa-siapamu. Dan berhentilah peduli padaku!". Catty tertawa. " Oh..apa kau bilang? Terimakasih? Ya sama-sama. Oh iya, kami akan mengadakan makan malam pukul 7 malam ini. Datang saja ke meja makan. Oh ya dan satu lagi, aku hanya ingin menjadi temanmu, itu saja. Kau pasti punya alasan untuk bersikap seperti ini. Aku maklumi itu".
Ia langsung berjalan dan menutup pintu kamar Bob. Aneh. Cewek yang aneh--pikir Bob. Sebelumnya tidak ada yang pernah terlau peduli padanya. Bahkan orang tua Bob sendiri. Orang tua Bob meletakkan Bob yang baru lahir di depan panti asuhan di tengah kota. Bob tumbuh dan berkembang di panti asuhan itu selama 17 tahun, tanpa kasih sayang seorang ibu dan ayah. Ia menunggu untuk diadopsi oleh para calon orang tua yang datang ke panti asuhan itu. Tapi tak pernah ada yang mau mengadopsi Bob. Menurut mereka sikap Bob sangat aneh, Bob sangat pendiam dan jarang bersikap ramah. Maka dari itu para calon orang tua enggan mengadopsinya. Sampai pada umurnya yang ke-17, dia memutuskan untuk kabur dari panti asuhan itu. Kini Bob yang malang tak tau arah kemana Ia akan pergi. Tak ada orang tua. Tak ada teman. Tak ada orang yang dipercaya. Ia inginsegera mengakhiri hidupnya yang kelam ini. Maka tak jarang Bob mencoba meracuni dirinya atau membunuh dirinya sendiri. Itu semua dilakukan untuk mempersingkat kesendirian hidupnya, tanpa terikat oleh siapapun.
Tok Tok Tok. Terdengar ketukan pintu dari luar kamar Bob.
"Hey Bob, waktunya makan malam. Ayo keluar! Menu malam ini lezat lho!". Rupanya Catty yang
mengetuk pintu itu.
Tak terdengar suara dari kamar Bob. Hening.
"oh ayolahh Bob..kalau kau tidak mau keluar, aku akan menjebol pintu ini secara paksa".
Halah, gak mungkin banget cewek kayak Catty bisa menjebol pintu kamar ini, pikir Bob.
JEDARRRR!!! Pintu kamar itu kini terbuka lebar dengan bunyi yang sangat keras.
Bob beranjak dari posisi duduknya sekarang. "Kau...?". "Ha! Sudah kubilang! Jangan remehkan aku
Bob! Aku kuat kan? Hahah". Catty tertawa bangga. " ayoo.. Cepat segera ke meja makan, yang lain
sudah menunggumu". Bob hanya menurut. Ia tak tau kenapa Ia bisa berurusan dengan cewek hiperaktif seperti ini. Sepertinya cewek ini gak punya beban hidup sama sekali.
"Haiii semuaaa" Catty tersenyum sambil menatap seisi ruangan itu. Ruang itu dipenuhi oleh anak-anak yang berusia lebih muda darinya. Yang berusia paling tua dari mereka hanya Catty, Jhones, dan
Paman Sam, ditambah lagi Bob. Tak lama Bob datang di belakan Catty. Catty langsung menoleh kebelakang, dan tersenyum. "Nah..kita kedatangan teman baru disini..namanya adalah Bob. Ia akan bergabung dengan kita disini". Ada suara celetukan dari salahsatu anak, "Apakah dia teman dekatmu, kak?". ia menatap anak yang bertanya tadi. "ya..dia temanku, dia teman baruku". Catty tersenyum simpul. "Hey Catt, aku tidak bermaksud memotong pembicaraan ini. Tapi akan lebih baik jika kita segera mulai makan malamnya. Pasti anak sudah kelaparan", kali ini Paman Sam angkat bicara. Paman Sam adalah pendiri asrama ini. Dia adalah paman Catty. Sudah lama orangtua Catty pindah ke Texas. Dan kini Catty dirawat oleh pamannya di Indonesia. "Oh baik Paman..". Semua orang disitu menikmati makan malam, kecuali Bob. ia hanya diam dengan tatapan kosong. Sebelumnya Ia tak pernah berda disekeliling anak-anak sebanyak ini. Walaupun Ia dulu pernah tinggal di panti asuhan, tapi Ia tak pernah menikmati kebersamaan disana. Ia sibuk mengerjakan PR nya dari sekolah. Maka pantas jarang anak yang mau bergaul dengannya. "Hey! Jangan bengong! Ayo dimakan, aku yang buat lho!", Catt menegur Bob yang daritadi hanya diam saja. "Ah..iya. Tidak terimakasih. Aku mau keluar dulu". Bob beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang makan. Tak lama kemudian Catt menyusul Bob. "Kau punya masalah? Kau sepertinya punya banyak masalah. Soalnya daritadi kau diam saja sih". " Aku memang punya banyak masalah. Kau salah satunya. Kau mengagalkanku untuk mengakhiri penderitaanku. Kau cewek pengganggu". Catty tak menyaka Bob akan berkata seperti itu. "Apa? Aku kan sudah memberikanmu tempat tinggal. Kau tidak mengakatakan apa-apa malah menuduhku!". "Dengar ya Catty, aku gak menginginkan semua ini! Aku ini sendiri. Dan aku gak butuh siapa-siapa! Aku tak berguna! Dan harus kau ketahui, aku gak mau punya ikatan apapun dengan mu, atau dengan orang lain!". Bob kini berjalan keluar dari asrama itu. catty berusaha mengejar Bob. Bob berlari dengan sangat cepat. Catty gak kuat lagi untuk menyusul Bob. "Cat, kau tidak seharusnya mengejar orang seperti itu. Dia hanya orang gak nener yang malah akan berdampak buruk pada,u. Lupakan saja orang egois itu" tiba-tiba terdengar suara yang tak asing bagi Catty, itu Jhones. "Aku bingung sama dia, kayaknya dia de
Resi atau semacamnya deh, aku hanya gak mau dia mengakhiri hidupnya sesingkat itu. Dia kan masih muda. Dan aku yakin sesuatu yang buruk pasti sudah menimpanya, sehingga dia jadi kayak gitu". "Catt, ayo kita pulang saja. Dia gak penting sama sekali. Lagi pula kau tak kenal dia. Dan dia tidak peduli padamu". "Jhones! Aku kenal dia dan dia mengenaliku! Kenapa kau tidak bisa menerima orang seperti dia! Bukan kah kau bilang kita akan membantu siapa saja yang membutuhkan?". Catty menatap Jhones tak lercaya. Ia pikir Jhones mengerti ini. Ternyata Jhones masih egois. Dia enggan menerima orang baru, terutama cowok. Jhones pikir orang baru hanya akan mengusik kedamainan yang dia dapatkan sekarang. Ya..Jhones menyukai Catty. Sudah lama. Sangat lama. Ia sudah lama dekat dengan Catty, tapi Catty hanya menganggap Jhones sebagai teman. Tak lebih. Bagi Catty, semua cowok yang dekat dengannya hanya sebatas teman. Tak peduli seberapa dekat Ia dengan Jhones, ia tetap menggapnya sebagai teman. Tak lebih.
No comments:
Post a Comment